Lund, Swedia, Sistem pembayaran dewasa ini makin praktis saja. Tak perlu
bawa uang tunai hingga menjejali dompet atau kantung, Anda tinggal
menggesek kartu debit ataupun kredit dan barang pun bisa dibawa pulang.
Namun di Swedia, Anda juga bisa membayar hanya pakai tangan lho.
Seorang insinyur asal Swedia bernama Fredrik Leifland berupaya menciptakan sebuah sistem pembayaran dengan konsep biometrik untuk mengurangi penggunaan uang tunai atau kartu kredit/debit. Ia memberi nama sistem tersebut sebagai Quixter.
Sebenarnya bukan murni dengan tangan. Menurut Fredrik, pengguna bisa melakukan transaksi jual-beli hanya dengan memasukkan empat digit terakhir dari nomor ponselnya ke dalam sebuah alat yang sekilas mirip mesin gesek kartu kredit lalu menempelkan telapak tangannya ke mesin tersebut untuk di-scan.
Setelah proses identifikasi identitas itu disetujui, sejumlah uang dari rekening si pengguna akan ditransfer secara otomatis ke tempat belanja yang menggunakan Quixter.
"Mereka hanya butuh (waktu) lima detik untuk membayar," kata Fredrik seperti dikutip dari CNN, Selasa (14/10/2014).
Selain praktis dan cepat, Fredrik juga yakin sistem pembayaran buatannya akan banyak diminati karena aman. "Pola pembuluh darah tiap individu kan sangat unik. Jadi takkan ada penyalahgunaan. Anda harus memakai tangan Anda sendiri agar bisa membayar," tekannya.
Namun Quixter sendiri baru dipergunakan di sekitaran kampus Lund University, tempat kuliah Fredrik. Tercatat hingga kini ada 15-an toko dan restoran di seputaran Lund University yang menggunakan Quixter, dengan pemakai mencapai 1.600-an orang.
Agar bisa membayar dengan sistem ini, Fredrik menjelaskan calon pengguna harus mendaftar terlebih dulu di toko atau restoran yang memakai Quixter. Ketika mendaftar, pengguna akan dimintai nomor kartu keamanan sosial berikut nomor ponsel yang bisa dihubungi, lantas men-scan atau memindai telapak tangannya dengan mesin Quixter sebanyak tiga kali.
Kemudian sebuah pesan singkat yang berisi aktivasi pengguna dalam sistem Quixter akan diterima oleh si pendaftar. Dari situlah pendaftar harus melengkapi berbagai data dan persyaratan yang dibutuhkan agar benar-benar bisa membayar dengan 'telapak tangan' saja.
Barulah setelah itu, setiap pembelian yang dilakukan si pengguna akan diakumulasi. Tiap dua bulan sekali, uang dari rekening bank si pengguna akan ditransfer ke rekening toko atau restoran yang memakai sistem Quixter secara otomatis untuk membayar akumulasi pembelian tadi.
Praktis, bukan?
Seorang insinyur asal Swedia bernama Fredrik Leifland berupaya menciptakan sebuah sistem pembayaran dengan konsep biometrik untuk mengurangi penggunaan uang tunai atau kartu kredit/debit. Ia memberi nama sistem tersebut sebagai Quixter.
Sebenarnya bukan murni dengan tangan. Menurut Fredrik, pengguna bisa melakukan transaksi jual-beli hanya dengan memasukkan empat digit terakhir dari nomor ponselnya ke dalam sebuah alat yang sekilas mirip mesin gesek kartu kredit lalu menempelkan telapak tangannya ke mesin tersebut untuk di-scan.
Setelah proses identifikasi identitas itu disetujui, sejumlah uang dari rekening si pengguna akan ditransfer secara otomatis ke tempat belanja yang menggunakan Quixter.
"Mereka hanya butuh (waktu) lima detik untuk membayar," kata Fredrik seperti dikutip dari CNN, Selasa (14/10/2014).
Selain praktis dan cepat, Fredrik juga yakin sistem pembayaran buatannya akan banyak diminati karena aman. "Pola pembuluh darah tiap individu kan sangat unik. Jadi takkan ada penyalahgunaan. Anda harus memakai tangan Anda sendiri agar bisa membayar," tekannya.
Namun Quixter sendiri baru dipergunakan di sekitaran kampus Lund University, tempat kuliah Fredrik. Tercatat hingga kini ada 15-an toko dan restoran di seputaran Lund University yang menggunakan Quixter, dengan pemakai mencapai 1.600-an orang.
Agar bisa membayar dengan sistem ini, Fredrik menjelaskan calon pengguna harus mendaftar terlebih dulu di toko atau restoran yang memakai Quixter. Ketika mendaftar, pengguna akan dimintai nomor kartu keamanan sosial berikut nomor ponsel yang bisa dihubungi, lantas men-scan atau memindai telapak tangannya dengan mesin Quixter sebanyak tiga kali.
Kemudian sebuah pesan singkat yang berisi aktivasi pengguna dalam sistem Quixter akan diterima oleh si pendaftar. Dari situlah pendaftar harus melengkapi berbagai data dan persyaratan yang dibutuhkan agar benar-benar bisa membayar dengan 'telapak tangan' saja.
Barulah setelah itu, setiap pembelian yang dilakukan si pengguna akan diakumulasi. Tiap dua bulan sekali, uang dari rekening bank si pengguna akan ditransfer ke rekening toko atau restoran yang memakai sistem Quixter secara otomatis untuk membayar akumulasi pembelian tadi.
Praktis, bukan?
Start from here and click on next tab.
